4 Risiko Sering Mengonsumsi Junk Food
Junk food sebutan untuk makanan cepat saji yang tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Junk food juga diartikan sebagai makanan tidak sehat.
Adapun makanan maupun minuman umum dikemas dalam kotak atau kaleng cenderung banyak mengandung lemak, gula, garam, dan perisa buatan.
Apabila dikonsumsi dalam waktu lama, junk food sebagai makanan tidak sehat rentan menganggu tubuh, empat di antaranya yaitu: 1.
Glukosa Sebagian besar makanan junk food, termasuk minuman dan makanan pendamping, banyak karbohidrat dan tanpa serat.
Mengutip Healthline, ketika sistem pencernaan memecah makanan ini, karbohidrat akan dilepaskan sebagai glukosa, akibatnya gula darah meningkat.
Peningkatan glukosa dalam jangka lama rentan menyebabkan resistansi insulin, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan.
2.
Tinggi sodium Junk food biasanya banyak kombinasi lemak, gula, dan sodium agar makanan bisa terasa lebih enak.
Tapi, mengonsumsi makanan ini bisa menyebabkan penyimpanan air dan membuat seseorang merasa kembung atau begah setelah makan.
Dalam jangka panjang, makanan tinggi sodium rentan meningkatkan tekanan darah dan menganggung sistem jantung dan pembuluh darah.
3.
Berat badan Biasanya junk food mengandung banyak kalori.
Bila terus menerus mengonsumsinya, menyebabkan penambahan berat badan sampai obesitas.
Apabila mengalami obesitas, seseorang akan berrisiko mengalami masalah pernapasan, karena berat tubuh memberi tekanan jantung dan paru-paru.
4.
Menurunkan kesuburan Mengutip laman Healthdirect Australia, bahan-bahan dalam junk food dan fast food bermungkinan mempengaruhi kesuburan tubuh.
Makanan olahan mengandung phthalates, bahan kimia yang mengganggu cara kerja hormon dalam tubuh.
Paparan bahan kimia ini menyebabkan masalah reproduksi dan cacat lahir bayi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.